Hiking yuk
Salam rimba!
Ya begitulah salam para pendaki saat saya mencari informasi Gunung Ciremei 3078 MDPL agustus 2013 lalu.
Awalnya saya takut ketinggian dan tidak pernah terpikir kalau bisa berdiri ditanah tertinggi di Jawa Barat itu, sebut saja teman - teman karang taruna RW. 10 yang berhasil ngeboyong saya ikut dalam kegiatan tersebut. Ternyata dalam hiking banyak hal dan pelajaran positif yang saya dapati selama perjalanan.
Saat briefing setelah semua perlengkapan dan logistik terkumpul (terima kasih kak Lintang @nebengers untuk kerilnya :)) leader saya bilang kalau hiking jangan sesumbar dari awal, jangan bilang dan niat macem - macem, pengalaman temennya bilang "nanjak kesana sih gw bisa diare" dan ternyata benar sampai sana dia diare, yups pelajaran pertama "Jangan Sesumbar".
Selama perjalanan dari Terminal Pulogadung menuju Kuningan - Cirebon jum'at malam dengan bis Luragung yang nyetirnya lebih menegangkan dari naik jet coaster diTransStudio, kita ngobrol - ngobrol sama kondektur bis, dia bilang kalau keciremei lebih enak lewat jalur Palutungan karena lebih landai tapi berhubung tim kami belum ada yang pernah keciremei lebih baik lewat jalur Lingkarjati katanya, treknya lebih jelas dibanding palutungan yang banyak cabang dan salah belok bisa masuk permukiman warga (walah).
Sekitar jam satu malam akhirnya kita sampai dipos registrasi Lingkarjati, setelah registrasi dan menata ulang packing dan isi persediaan air (mata air cuma ada didua pos pertama) kita sholat dan istirahat.
Paginya sekitar pukul 8 pagi kita mulai pendakian dengan briefing dan berdo'a sebelum berangkat, leader bilang kita berangkat dari jakarta bersama, sampai puncak bersama dan pulang juga akan bersama, pelajaran nomer dua " Never let your friend behind".
Beberapa pos mulai kami lewati dan jalan masih aman - aman saja sampai trek mulai terjal sampai hampir 75°, ditengah jalan kami bertemu pendaki turun dan saling sapa hangat dan memberi semangat walaupun tidak kenal secara personal baik penduduk lokal sampai penanjak terasa sangat ramah dan mungkin ini alasan negeri kita terkenal keramahannya.
Jalur Lingkarjati memang jalur terberat diciremei dan hmm memang mantap treknya nanjak teruss, sempet bergumam dan mengeluh dalam hati saat trek menanjak, namun karena sudah tertanam dalam pikiran harus sampai puncak jadi tetap dijalanin setapak demi setapak, saat setelah tanjakan ada bonus landai terasa plong ah nikmatnya, pelajaran nomer tiga, " Akan selalu ada jalan landai setelah tanjakan terjal".
Karena hari sudah mulai gelap sekitar pukul 5 sore akhirnya kita memutuskan membuka tenda diantara post Tanjakan Seruni dan Tanjakan Bapatere (kalau tak salah ingat hehe), menu makan seadanya cuma roti, kopi, teh hangat dan sisa meses itupun joinan karena ada yang bilang, "digunung itu tak ada makanan yang tak enak, tak ada rokok yang tak lezat dan tak ada wanita yang tak cantik", yups pelajaran nomer empat, "mensyukuri nikmat yang ada".
Keesokan paginya kita mulai submit ke puncak, dijalan terlihat gunung Sundoro, Sumbing dan Selamet saat matahari mulai bersinar manja. Dan akhirnya alhamdulillah kita sampai puncak jam 12 siang, pas matahari diatas kepala kita.
Yuhu we were at The Toppest point of west Java.
Senang rasanya menyelesaikan misi kali ini, pemandangan langit biru, laut selatan dan kawah gunung ciremei.
Kegiatan yang awalnya tidak pernah terpikirkan untuk dijalani, kini setelah penanjakan pertama ini membuat saya untuk mengunjungi tempat lainnya dinegeri ini.
Tidak boleh mengambil apapun kecuali foto dan
Tidak boleh meninggalkan apapun kecuali jejak.
Salam Rimba
Yuk hiking.
Adzan on Top of Ciremei Mountain: http://youtu.be/i0HqIyWn0h8
Prayoga : 220415